Udah lama gak ngeblog lagi setelah di repotkan oleh urusan dunia hehehe tadi review sedikit tentang postingan-postingan gue sebelumnya. ternyata gue udah berjalan sejauh ini. :)
Mengulas pembahasan pada judul blog sebelumnya yaitu "Keputusan yang sulit" membuat gue teringat kembali pada saat gue masih bekerja di salah satu perusahaan di jakarta menjadi programmer. pada saat itu gelisah banget mau keluar kantor. padahal keluar ya tinggal keluar ya? hehehe
Tepat pada tanggal 1 Agustus 2016, akhirnya gue memutuskan untuk keluar dari kantor dan melanjutkan hidup sebagai facebook advertiser. Yes, gue memilih untuk jadi facebook advertiser karna ngiklan tuh udah kaya jadi hobi. :) Ternyata setelah keluar kerja, hasilnya gak seburuk dengan yang gue pikir. hehehe alhamdulillah pendapatannya malah jauh lebih besar dibanding gue bekerja hehehe eits, tapi masalahnnya banyak :) mau tau? lanjut bacanya ya :)
Kurang lebih sudah 4 bulan gue menjadi facebook advertiser karna sebelumnya gue fokus jualan aksessories handphone. karna situasinya tidak mendukung, oleh karna itu, gue memfokuskan diri sebagai facebook advertiser dan jualan aksessories handphone gue serahkan ke kaka gue. karna kaka gue ingin jualan tapi tidak tau apa yang mesti di jual? akhirnya gue menyerahkan asset database seperti kontak BBM,WA dll ke Kaka gue.
Pada pertemuan pertama gue dengan client pertama gue di revo town mall, kami membicarakan bisnis yang mau dibangun oleh salah satu ibu rumah tangga. gue tidak ingin menyebut namanya hehehe ibu tersebut meminta gue sebagai advertisernya karna beliau mendapatkan asupan dana untuk bisnisnya dari investor. Sebelumnya ibu ini hanya sebagai reseller, mulailah ibu ini ingin membangun kerajaan bisnisnya sendiri dengan mempunyai brand sendiri. wah dengan senang hati gue juga ingin jadi advertisernya untuk membantu bisnis barunya ini.
Selama 3 bulan gue memegang campaign iklan facebooknya, gue merasa kok budget iklannya kecil banget ya? *dalam hati gue.... gue tanya ke beliau, "Bu budget iklannya gak mau dinaikkin apa? hehehe ibu tersebut menjawab, "biaya iklan untuk sementara segitu dulu karna uangnya untuk biaya yang lain seperti produksi dan lain-lain.
Selain masalah budget iklan, ada timbul masalah baru lagi dari sisi produksi, ibu tersebut menargetkan barangnya sudah selesai produksi sebanyak 500 pcs. ternyata 60 pcs tidak sesuai dengan keinginan. setelah itu, ibu tersebut complain kepada pihak penjahit. apa respon mereka? mereka tidak mau bertanggung jawab untuk barang yg 60 pcs tersebut tidak sesuai permintaan ibu tersebut. luar biasa ya? hehehe
Masalah dari sisi keluarga, Ibu beserta suaminya yang gue lihat tidak memiliki visi dan misi yang sama dalam bisnis. Ibu yang memiliki semangat yang luar biasa untuk membangun bisnisnya sedangkan dari pihak suaminya biasa-biasa aja. malah bantu seperlunya. padahal yang melandasi investor untuk mengucurkan dananya karna investor tersebut ingin ibu dan suaminya membangun bisnis bersama. lagi-lagi masalah hehehe masih ada masalah lagi ( lanjut baca )
Masalah dari sisi penjualan, Penjualan ibu ini bermain di retail, Sedangkan si invesotor ibu tersebut juga memiliki bisnis, bisnis penjualannya langsung ke distributor. ini dua hal yang berbeda bukan? karna penjualan ibu ini tiap hari suka berubah-ubah, kadang terjual 3 kadang terjual 2. Pokoknya penjualannya belum stabil. Sehingga akhirnya si investor ini suka menanyakan report penjualan setiap harinya. Ibu tersebut bilang kepada gue " Vai, si investornya kecewa dengan pekerjaan kita." ujar ibu. gue tanya ke ibunya, emang kenapa bu? bukannya ibu memang baru benar-benar mulai untuk menjual barang trsbt? ( gue gak mau nyebut apa yang dijual ) Ibunya menjawab, iya memang kita ini baru mulai untuk membangun bisnis ini, tapi dari pihak investor tidak sabar atau ingin langsung profit besar. ( inilah investor mental kapitalis)
Coba bayangkan, bisnis yang baru dimulai diminta untuk cepat bertumbuh? followers instagram masih dibawah 1000rb, likers fanspage facebook juga likenya masih sangat sedikit. budget iklan untuk boost sangat minim. sedangkan minta cepat-cepat? masuk akalkah? ya tidak!
Singkat cerita, Investor tersebut kerumah ibu tersebut, tidak di sangka ternyata investor tersebut meminta dananya dikembalikan! bayangkan anda di posisi ibu tersebut. setelah uangnya sudah dikeluarkan untuk biaya marketing,produksi dan lain-lain setelah itu diminta? gimana perasaan anda? Ibu tersebut bilang ke gue "Di awal investor bilangnya ingin support bisnis yang saat ini sedang berjalan, tidak akan meminta uang tersebut di kembalikan" tapi ternyata? :)
Investor tersebut meminta maaf kepada ibu tersebut karna tidak menepati janji yang di jelaskan di atas. alhasil, Ibu tersebut harus menanggung beban utang yang harus dibayarkan kepada investornya. sungguh investornya bermental kapitas!
Setelah itu, ibu tersebut tidak mempekerjakan gue dan salah satu customer servicenya karna faktor di atas. gue pun ikut sedih dengan cerita ini. tapi dari pengalaman berharga ini, gue jadi paham kesalahan-kesalahan yang tidak boleh dilakukan.
sampailah pada kesimpulan gue dari cerita di atas :
1. Anak muda yang baru membangun bisnis, jangan dulu berurusan dengan produksi, sebaiknya jadilah reseller dulu sebelum membangun brand sendiri.
2. Laraskan impian anda beserta dengan lingkaran terdekat anda. siapa? yaitu keluarga. untuk penjelasan lengkapnya anda bisa membeli buku karya Mas Ippho santoso yang berjudul tujuh keajaiban rezeki.
3. Untuk tahap awal membangun bisnis, tolak dulu tawaran investor yang masuk. kenapa? karna pada tahap ini, saatnya anda fight dengan bisnis yang baru dimulai.. seteleh di fase perkembangan bisnis, bolehlah anda melirik investor yang akan masuk untuk membantu dana bisnis anda.
gue hanya memberikan 3 point di atas, selebihnya cerna sendiri ya. :) terima kasih sudah membaca ini sampai habis. kamu hebat!
0 komentar:
Posting Komentar